Manfaat Hidroponik Kehidupan Manusia

 Manfaat Hidroponik Bagi Kehidupan Manusia


Hidroponik tidak tergantung pada tempat dan musim (luas tanah dan ketinggian tempat) karena dapat dikelola oleh manusia secara khusus dan kondisi lingkungan terkontrol.

Teknik budidaya atau bertanam secara hidroponik dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki lahan. Bahkan tanaman hidroponik dapat diterapkan oleh penghuni apartemen sempit.

Dapat menghasilkan mutu yang lebih baik.

Manusia dapat menghemat penggunaan pupuk karena pemberiannya diatur sesuai kebutuhan tanaman.

Bebas dari serangan hama dan penyakit yang berasal dari dalam tanah.

Penanaman secara hidroponik dapat membuat produk bioteknologi sederhana dan baru yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dapat dilaksanakan oleh pria maupun wanita, baik tua maupun muda.

Biaya yang relatif tidak diperlukan, tetapi hanya memerlukan tenaga dan waktu.

Alam manusia, dan ternak bekerja sama dalam sistem tanaman hidroponik sehingga akan mendorong kerja sama yang bersifat timbal balik dan saling menguntungkan.

Tenaga kerja yang diperlukan dapat terpenuhi dari desa maupun keluarga petani tanpa harus mendatangkan dari luar negeri.Istilah hidroponik pertama kali digunakan pada pertengahan tahun 1920-an. Sedangkan, metode untuk tumbuhan tanpa menggunakan tanah (hidroponik) telah diketahui sejak tahun 1600-an namun belum terlalu berkembang.

Pada waktu itu, penelitian tentang hidroponik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang diperlukan tanaman agar dapat tumbuh subur. Para ilmuwan menemukan bahwa tumbuhan memerlukan udara, air, dan unsur hara tertentu yang secara umum diserap dari dalam tanah.


Dalam perkembangannya, dikenal dua macam metode atau cara menanam hidroponik, yaitu kultur air dan kultur pasir.


1. Kultur Air


Kultur air adalah metode hidroponik dengan menggunakan air sebagai medium utama atau substrat tanamnya. Dalam metode hidroponik kultur air, tanaman yang akan dibudidayakan ditempatkan di dalam air yang sudah dicampur dengan unsur hara untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Agar tumbuhan yang dibudidayakan dapat berdiri tegak, diperlukan penyangga batang dan akar tumbuhan.


2. Kultur Pasir


Kultur pasir adalah metode hidroponik dengan menggunakan pasir, arang, batu-batuan, atau sabut kelapa sebagai medium atau substrat tanamnya. Seperti halnya dengan metode hidroponik kultur air, ke dalam medium tanam dicampurkan unsur hara yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. (ilmubudaya)

Komentar